jika beromantisme-ria, kenyataan aku ditarik ke pontianak, begitu kejam. tapi itulah hidup, waktu begitu cepat memproses jati diri kita. kalau tidak sadar atas kesia-siaan yang telah kita perbuat, maka, diri ini hanyalah sebatang kayu yang hanyut ke sungai deras. kadang sampai ke lautan lepas, kadang nyangkut di anak sungai lalu membusuk kemudian lapuk. dan tidak satu orang pun tau tentang riwayat kayu busuk itu kecuali dirinya dan Tuhannya.
begitu juga di kalimantan barat ini. tak sadar, telah lima bulan aku di sini. kini aku mulai bergerak maju, seperti yang sangat aku inginkan tentang sejarah hidupku sendiri. sejarah yang aku ukir sendiri, dan membuat ibu dan bapakku bangga, bangga telah melahirkan seorang anak, yakni aku. juga membuat bangga kakek dan amak-ku. mereka yang aku cintai dan sayangi sepenuh hati.
tapi tentu saja ini belum separuh jalan, se per sekianpun belum. dan entah apa jadinya aku nanti, satu tahun lagi, dua tahun atau sepuluh tahun lagi. seperti yang aku camkan pada diri, berbuat yang maksimal. toh di dunia ini hanya pekerja keras yang berhasil.
keep moving…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar